PADANGSIDIMPUAN,- Lagi dan lagi diduga kuat kepala desa perkebunan pk lumalo Harahap terkesan bungkam dan tidak transparan adanya laporan masyarakat yang tak mau disebutkan namanya kepada Ahmad Yani.s.ap. selaku ketua bidang jpkp (jaringan pendamping kebijakan pembangunan)bahwa anggaran dana desa untuk pengadaan sapi /lembu di perkebunan pk belum terealisasi.
Adapun anggaran dana desa untuk pembelanjaan atau pengadaan sapi tahun 2022 itu di duga kuat fiktif, Ahmad Yani sangat menyayangkan dan mengecam perbuatan kades pk bila yang dugaan kami benar.
Ahmad Yani pun mencoba konfirmasi pak kades melalui whatsApp agar tidak simpangsiur berita atau isu yang berkembang di tengah- tengah masyarakat tersebut, namun pada akhirnya ahmad yani sikap pak kades perkebunan pk tidak memberikan jawaban sama sekali bahkan pak kades tersebut bungkam.
Salah satu masyarakat menjelaskan bahwa dulu ada musyawarah mengenai pengadaan lembu dan kami tidak tau bagaimana kelanjutan realisasi tersebut sampai sekarang sudah tahun 2023 belum adanya tindak dari hasil musyawarah tsb, Dengan harga bervariasi ada yang harga Rp.14.800.000 dan ada yang harga Rp.14.200.000 sebanyak 7 ekor, memang beberapa hari ini ada kandang lembu dan lembunya sampai saat ini kami belum tau dan kami juga tidak tau karena tidak ada musyawarah lagi.
Masyarakat berkata yang enggan mau disebutkan namanya itu di media bahwa itu lembu titipan, ahmad Yani pun meminta kepada walikota Padangsidempuan agar menindak tegas kades perkebunan .karena tidak transparan Mengingat Undang - Undang No. 14 Tahun 2008 tentang informasi keterbukaan publik, Undang-undang yang terdiri dari 64 pasal ini pada intinya memberikan kewajiban kepada setiap Badan Publik untuk membuka akses bagi setiap pemohon informasi publik untuk mendapatkan informasi publik, hingga terbitnya berita ini belum adanya jawaban kades perkebunan pk.
Awak media mencoba menghubungi pak kades melalui whatsApp pada pukul 09.45 pagi menjelang siang mencoba untuk mengkonfirmasi kebenaran tersebut, pak kades menjawab konfirmasi kita dengan menyanggah bahwa itu tidak benar dan bukan fiktip kahang, ujar pak kades kepada awak media.(AIS)
0 Komentar